Pagi tadi, saya membuka-buka GATRA dan membaca sebuah atikel yang dituliskan oleh Yudhi Ariadi, Peneliti di Universitas Lancaster, Inggris. Sayangnya saya lupa detail waktu penerbitannya. Saya masih ingat beberapa hal yang menarik dari tulisan tersebut. Untuk itu, saya ingin menyapaikannya kepada kompasiner yang sedang menikmati tampilan baru dari KOMPASIANA.
Ekspansi teknologi di dalam kehidupan manusia diakui sangat cepat perkembangannya. Hampir di setiap unsur kehidupan disuguhkan kenyamanan karena teknologi. Salah satunya, kita dimudahkan untuk mendokumentasikan arsip-arsip kita yang semula dalam bentuk file digital/komputerisasi, kini bisa bisa dilihat dalam bentuk kertas. Dengan bantuan printer semuanya bisa dijadikan lebih instant. Mencetak fotopun demikian, hanya dengan bermodalkan printer mungil, Anda tidak perlu lagi susah-susah ke percetakan foto. Cukup dengan berpose sepuasnya, Anda bisa mencetak foto dengan ukuran sesuai yang diinginkan. Kegiatan catat-mencatat-pun tidak perlu lagi dengan menghabiskan tinta pena untum menuliskan semua yang ada di White Board.
Bila kita sedikit berkhayal bagaimana kehidupan manusia 20 tahun ke depan. Bila salah satu dari Anda kehilangan properti seperti kunci motor, mungkin sudah tidak perlu lagi mencarinya di mana-mana. Karena, pada saat itu printer tiga dimensi bisa mengatasinya. Printer itu bisa mencetak kunci Anda dalam hitungan waktu yang sangat singkat. Jadi bersiaplah dengan kehadiran teknologi printer 3 dimensi ini.
Sekiranya itu gambaran teknologi manufaktur di masa depan yang tidak lagi hanya dimonopoli oleh pelaku industri, melainkan akan dan telah menjadi alat rumah tannga (home appliance). Penemuan printer tiga dimensi ini bertujuan untuk menyederhanakan kegiatan manusia, salah satunya menyederhanakan printer yang dulunya besat menjadi mungil dan dapat diletakkan di atas meja kerja. Dalam teknologi manufaktur sendiri dikenal beberapa properties penting seperti Rapid Manufacturing (RM), Direct Digital Manufacturing (DDM), Additive Layer Manufacturing (ALM), dan Additive Fabrication (AF).
Pada prinsipnya, printer 3 dimensi ini sama dengan printer 2 dimensi. Dengan adanya data masukan dari komputer dan printer sebagai sarana dalam mewujudkan data tersebut secara fisik. Pada printer 2D data yang dibutuhkan adalah data dua dimensi (foto, gambar, atau tulisan). Sedangkan pada printer 3D dibutuhkan data yang berbentuk tiga dimensi, yang disebut data digital tiga dimensi (3D digital data atau 3D model). Dalam dunia engineering biasa disebut dengan CAD (Computer Aided Design) yang mampu menampilkan data dalam 3 dimensi.