Kita merekam setiap tetes air hujan dari balik jendela, dan mengemasi kebahagiaan di luar sana ke dalam laci lemari
Bermain-main di balik selimut dan meletakkan asa, untuk hari esok pada secarik kertas
Kadangkala desau angin berbisik, menuntun kita berdistraksi
Maukah engkau, menuang kehangatan ke dalam gelas?
Maka biarkan senyum itu hinggap, karena kita tidak sedang bersembunyi
Bukankah hari ini, akan berganti hari yang baru
Bukankah kita tak pernah bisa memasung masa, lalu melepaskannya sesuka hati
Masih ada lain waktu, jika hanya untuk meneteskan air mata pada selembar tisu
Kita menanam bunga-bunga di balik pagar, sekedar menyirami kegelisahan
Berkejar-kejaran di selasar rumah, sembari menertawakan hari esok
Berkutat pada setumpuk tawa dan saling membelai telapak tangan
Menautkan harapan pada awan putih yang berarak