1. Reksa dana pasar uang
Jenis reksa dana yang porsi Investasinya ditempatkan 100% pada pasar uang. Instrumen pasar uang antara lain deposito, Sertifikat Bank Indonesia (SBI), dan obligasi yang jatuh temponya kurang dari satu tahun.
Reksa dana pasar uang cocok untuk tujuan investasi dengan jangka waktu kurang dari satu tahun. Jika dibandingkan dengan tabungan di bank, imbal hasil dari reksa dana pasar uang tentunya lebih besar sehingga dana yang dialokasikan akan bertumbuh. Reksa dana ini minim fluktuasi harga, untuk yang baru mulai belajar investasi disarankan untuk mencoba reksa dana pasar uang terlebih dahulu.
Biasanya reksa dana pasar uang digunakan untuk menyimpan dana darurat dan tujuan keuangan kurang dari satu tahun.
2. Reksa dana pendapatan tetap
Reksa dana ini sebagian besar alokasi Investasinya ditempatkan minimal 80% di surat utang (obligasi), dan sisanya pada pasar uang. Berdasarkan tingkat resikonya, reksa dana pendapatan tetap berada pada resiko medium. Karena harga reksa dana ini tergantung pada pergerakan harga surat utang yang diperjualbelikan. Ada dua jenis surat utang, yaitu surat utang negara yang diterbitkan oleh pemerintah dan surat utang yang diterbitkan oleh perusahaan.
Reksa dana pendapatan tetap cocok untuk investasi pada rentang waktu satu sampai tiga tahun.Jika dilihat dari imbal hasil, reksa dana pendapatan tetap mampu memberikan imbal hasil yang cukup besar sebanding dengan resikonya.