Mohon tunggu...
KOMENTAR
Pendidikan

Gunakan Akal

7 Mei 2020   19:51 Diperbarui: 7 Mei 2020   19:52 133 0
GUNAKAN AKAL------
*Buku Falsafah Hidup (Buya Hamka)*
 
Dalam agama, seseorang baru akan memikul perintah agama bila ia telah Berakal. Anak anak dan orang gila tidak mempunyai kewajiban beragama tersebut. Jadi jembatan untuk bahagia dunia dan akhiran adalah akal.

Datang seorang laki laki Bani Majasyi menghadap Rasulullah, lalu berkata " ya Rasulullah bukanlah hamba ini seorang yang terutama di dalam kaumku ?" Rasulullah menjawab, "Jika engkau berakal maka utamalah engkau, jika ada engkau bersopan maka budimanlah engkau, dan jika ada engkau taqwa maka beragama lah engkau".

Jibril pernah bertanya kepada Nabi Adam lalu disuruh pilih diantara tiga perkara! Lalu adam bertanya " Manakah yang tiga perkara itu?" Jibril menjawab, "Pertama : Akal, kedua : malu, ketiga : Agama" lalu nabi Adam memilih akal. Maka berkatalah Jibril kepada malu dan Agama " Pulanglah engkau keduanya, karena telah dipilihnya akal" keduanya menjawab "disuruh pulang atau tidak, kalau akal telah dipilihnya, tidaklah dapat kami berdua meninggalkannya, sebab kami berdua ini adalah pengiring akal".

Rasulullah juga pernah berkata :
" Sesungguhnya orang yang ahmak (Bodoh) tetapi rajin beribadah telah tertimpa bahaya lantaran Bodohnya, lebih besar dari ada bahaya yang menimpa Lantaran kejahatan orang yang durjana. Yang mengangkat manusia kepada derajat dekat kepada Tuhan ialah menurut kadar akal mereka jua"

Pada diri manusia terdapatlah 3 kekuatan, kakuatan akal, kekuatan marah dan kekuatan syahwat
1. Kekuatan akal  membawa orang kepada hakikat, menjauhkan diri pada yang bathil, tunduk kepada hukum, menerima perintah dan menjauhi larangan. Tampak olehnya yang baik lalu diikutinya. Kelihatan olehnya yang buruk, lalu dijauhinya.
2. Kekuatan marah, itulah yang menyuruh menangkis dan bertahan, mengajak mencapai kekuasaan dan kemenangan, dan kadang kadang menyuruh bangga, sombong dan takabur.
3. Kekuatan syahwat, yang mengajak melepaskan kehendak hati, mencapai kelezatan, menyuruh lalai, menyuruh lengah, sehingga lupa memikirkan akibat.

Dr. M. Amir ahli ilmu jiwa yang terkenal berkata dalam salah satu ceramahnya :
" Bahwasanya perasaan (Syahwat dan kemarahan, atau hawa nafsu) adalah laksamana kuda yang berlari. Dan akal laksamana kusir yang memegang kekangnya"

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun