16 Maret 2012 18:16Diperbarui: 25 Juni 2015 07:56400
Masih ada kata yang tak terungkap diantara reruntuhan hatiku. Terhunus asa menghampiriku dan mendekap kilauan cahayaku. Bagiku rasa itu tak terbagi,mungkin untuknya, bukan untukku. Bkn pada apa yg menjamur dalam diriku,tapi tubuhku yg sekarat karna parasit mimpi.Lepas jiwa sontak bercermin. Tak bernyawa kosong berlari.Terasa dunia terbalik belati yang terjal hadapi tebing yang tinggi. Kental melayangkan imaji segar, bersih dan tertata rapih.Lapang dan luas untuk berkreasi dengan pijak terampil buatan mimpi.Inginku bebas mengerti dan pahami, kebutuhanku landai mengecil disini.Bukan salah mengerti batin berdalih,tapi ini nyata di dpn dahi.Kucoba siapkan senjata ampuh guna bertahan dan menyerang elegi keheningan malamku. Dan maju menelan hasratbersama mentari yg slalu setia menemaniku.
Jixie mencari berita yang dekat dengan preferensi dan pilihan Anda. Kumpulan berita tersebut disajikan sebagai berita pilihan yang lebih sesuai dengan minat Anda.
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Akun Terverifikasi
Diberikan kepada Kompasianer aktif dan konsisten dalam membuat konten dan berinteraksi secara positif.