Nah, bagaimana sebenarnya pandangan Islam terhadap jilboobs?
Nabi Muhammad SAW bersabda,
صِنْفَانِ مِنْ أُمَّتِي مِنْ أَهْلِ النَّارِ لَمْ أَرَهُمْ بَعْدُ نِسَاءٌ كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ مَائِلَاتٌ مُمِيلَاتٌ عَلَى رُءُوسِهِنَّ أَمْثَالُ أَسْنِمَةِ الْإِبِلِ لَا يَدْخُلْنَ الْجَنَّةَ وَلَا يَجِدْنَ رِيحَهَا وَرِجَالٌ مَعَهُمْ أَسْيَاطٌ كَأَذْنَابِ الْبَقَرِ يَضْرِبُونَ بِهَا النَّاسَ
"Ada dua golongan penghuni neraka dari umatku, yang aku tidak pernah melihat mereka sebelumnya, yaitu; (1) perempuan-perempuan yang berpakaian tapi telanjang, suka berpaling dan memalingkan. Di atas kepalanya ada semacam gelungan seperti punuk onta. Mereka tidak akan masuk surga, dan mencium baunya. serta (2) kaum laki-laki yang membawa cambuk seperti ekor sapi yang dipakai untuk menyakiti manusia." [HR. Ahmad dan Muslim dari Abu Hurairah]
---------------
Di sini, kata " كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ " artinya adalah berpakaian tapi telanjang. Maksudnya, para perempuan itu memang memakai pakaian, tapi lekuk-lekuk tubuhnya tampak jelas, sehingga tak ubahnya seperti orang telanjang. Yang membedakan hanyalah kulitnya tidak terlihat.
Imam Ibnu Abdil Barr berkata,
أما قوله كاسيات عاريات فمعناه كاسيات بالاسم عاريات في الحقيقة إذ لا تسترهن تلك الثياب
"Adapun kata (kaasiyaat 'aariyaat), maknanya adalah hanya disebut berpakaian, tapi hakekatnya telanjang. Sebab, pakaian itu tidak menutupi mereka." [Al-Istidzkar]
So, perempuan yang memakai pakaian model bgini (baca: jilboobers), oleh Nabi diwanti-wanti bahwa mereka di akhirat kelak akan masuk neraka dan tidak akan bisa mencium bau surga. Na'udzu billahi min dzalik..
----------
Meski demikian, ada keringanan bagi para jilboobers. Mereka masih boleh berjilboob ria dengan tiga syarat, yaitu;
1. Hanya dilakukan di dalam rumah.
2. Jika ada orang non mahram di dalam rumah, jilboob ditutupi dengan pakaian lain yang longgar, termasuk kerudungnya.
3. Kalau mau keluar rumah, lihat nomer 2. :)
Wallahua'lam bish shawab
