halo, aku salah satu debu semesta
makhluk kecil, yang berdiri dan mencoba bertahan di atas para bahu raksasa
yang selalu menatap langit malam dengan kerlap-kerlip bintangnya
yang menunggu harumnya bumi saat rintik hujan tiba
Adakah yang sama sepertiku?
Mungkin sajakku tidak akan menggema layaknya Wiji Tukul,
tidak se puitis Chairil Anwar, atau
se abadi Sapardi
Di tahun ini,
siapapun kamu yang mendengar ocehanku
tidak boleh merasa sendiri,
tidak boleh menunduk dengan sepinya hati
Aku ada, namun tidak berlipat ganda,
yang mendarah tapi tidak ingin mengalir dari luka,
sering mencintai tapi tidak dengan sederhana.
Bagaimana perasaanmu?