GeRAK Aceh memberikan penghargaan kinerja selama 2018 kepada Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Aceh Nova Iriansyah, Kepala Dinas Sosial Aceh Alhudri, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) Teuku Ahmad Dadek, dan Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Aceh, Mahdinur.
Hal ini terlihat dalam sesi acara Talkshow GeRAK Aceh yang bertajuk "Aceh Hebat, APBA 2019, Arah Pembangunan Mau Kemana?" di Hotel Kriyad Muraya, Banda Aceh, Selasa 29 Januari 2019.
Dasar pertimbangan pemberian reward kepada Plt Gubernur Aceh itu karena telah mengeluarkan Surat Keputusan (SK) pengakhiran terhadap 98 Izin Usaha Pertambangan (IUP) di Provinsi Aceh.
Dengan dikeluarkan SK pengakhiran 98 IUP tersebut maka memberi dampak positif terhadap keselamatan hutan dan lahan. Maka dari itu GeRAK Aceh mengapresiasi komitmen pemerintah atas perbaikan tata kelola pertambangan.
Koordinator GeRAK Aceh Askhalani menjelaskan bahwa penghargaan ini merupakan proses keterlibatan GeRAK Aceh mengawal kerja-kerja SKPA dalam mengelola dana publik, dan penilaian atas kinerja yang dilaksanakan oleh Pemerintah Aceh.
Dalam talksow Gerakan Anti Korupsi Aceh diketahui bahwa Aceh masih didominasi kredit konsumtif, termasuk di dalamnya untuk Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Dalam pandangan Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Aceh Zainal Arifin Lubis bahwa dunia perbankan penyaluran kredit terbagi dari berbagai jenis, yaitu kredit konsumsi, modal kerja, investasi.
Tetapi Aceh dominannya masih pada kredit konsumtif. Untuk Aceh kredit terbesar itu masih didominasi kredit konsumsi termasuk di dalamnya kredit untuk pegawai, secara total di Aceh itu lebih dari 60 persen.
Pertumbuhan ekonomi Aceh terus mengalami trend kenaikan sejak tahun 2015. Kondisi dan stabilitas inflasi Aceh masih terjaga, serta tingkat kemiskinan dan pengangguran Aceh relatif mengalami trend penurunan.
Rachmad Yuliadi Nasir (WA 08887211300)
Galery Photo: