Hampir mati di saat ingin melupakan cinta,
Kau seperti bayang yang tak kunjung pudar.
Rasa ini adalah racun yang perlahan membunuh,
Sementara aku berusaha merelakan, namun hati tetap terikat.
Setiap detik berlalu seperti pisau yang menyayat,
Meruntuhkan tembok pertahanan yang kucoba bangun.
Dalam pelarian, aku terjerat dalam ilusi yang sama,
Hampir mati oleh rasa yang tak kunjung usai.
Tuan, dalam kerinduan dan kepedihan ini,
Aku bergelut dengan cinta yang tak bisa kukendalikan.
Hampir mati dalam usaha merelakanmu,
Menjadi saksi betapa dalamnya aku terperangkap dalam perasaan ini.