Sudah gratis, bergizi pula. Alhamdulillah nikmatnya. Demikian normalnya kita menyikapi diberi sesuatu yang berkualitas, ya?
Namun tidak demikian dengan program Makan Bergizi Gratis yang merupakan program unggulan pasangan presiden Prabowo-Gibran. Beberapa kali saya baca di medsos, banyak yang komen negatif. Mulai dari ukurannya yang sedikit, masakan yang tidak enak, sampai seorang ibu yang ngomel-ngomel melarang anaknya mengambil jatah Makan Bergizi Gratis. Alasan si ibu, gajinya tinggi, dan ia sanggup membelikan anaknya makanan.
Duh, sepertinya si ibu apa tidak paham ya, bahwa anaknya kebagian Makan Bergizi Gratis karena program ini berlaku untuk semua anak didik tanpa pandang bulu. Jadi bukan bermaksud memberi untuk menghina. Ini adalah penunaian sebuah janji presiden!
Memang macam-macam respons terhadap program ini. Ada pula yang menyarankan agar program ini hanya dijalankan di pelosok desa di mana anak didik betul-betul membutuhkan asupan makanan bergizi. Ada pula pejabat yang menyarankan agar orang tua menyumbang sehingga porsi dan menu bisa ditingkatkan.