Mohon tunggu...
KOMENTAR
Lyfe Pilihan

Cara Merayakan Tahun Baru Setiap Keluarga Tidak Sama, Hargai Jangan Dikecam

13 Januari 2024   05:45 Diperbarui: 13 Januari 2024   05:53 609 40
Bagaimana cara merayakan tahun baru di keluarga Anda? Mungkin Anda tidak merayakan tahun baru masehi dan hanya merayakan tahun baru Islam?

Atau Anda tim tahun baru seru-seruan dengan terompet dan petasan?

Tahun baru di masa kecil saya identik dengan kuaci, minuman soda, mie panjang umur, dan tentu terompet.

Itulah yang saya ingat. Entah bagaimana mulanya, keluarga saya suka sekali merayakan tahun baru.

Sebenarnya biasa saja hanya acara di rumah, nonton televisi dan meniup terompet tiga kali mulai WIT, WITA dan WIB bergiliran mencapai pukul 12 malam.

Entah siapa yang mengawali kebiasaan makan kuaci.  Yang jelas itu efektif menemani kantuk sebelum jam 00.00 tepat. Setelah jam dua belas ya sudah, selesai. Tidur.

Lambat laun ketika kami sudah besar, tradisi itu kadang dilakukan, kadang tidak. Tapi lebih sering iya karena mama saya dulu suka masak.

Mie panjang umur adalah salah satu hidangan andalan tutup tahun. Konon yang makan mie tanpa terputus di malam tahun baru, akan panjang umur.

Setelah saya menikah dan membentuk keluarga sendiri, tidak ada lagi perayaan tahun baru di keluarga saya. Suami beda aliran dan saya juga malas masak-masak sehingga malam tahun baru lebih enak tidur cepat.

Kini kedua orang tua saya sudah sepuh dan tinggal di Kota Malang. Di rumah ada kakak dan suaminya yang menjaga. Juga kakak laki-laki saya. Dua kakak lainnya juga tinggal di Kota Malang walau tidak satu rumah.

Kedua orang tua saya terutama papa saya sangat menghargai jika anak-anaknya ngumpul. Dan ada dua momen berkumpul yang papa suka yaitu tahun baru dan lebaran.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun