Dear kompasianers,
Saya mau cerita tentang pengalaman berfacebook. Mungkin tidak semuanya paham karena tidak semua main facebook. Tapi ceritanya sederhana saja kok jadi insyaAllah semua paham.
Jadi kalau pertemanan di facebook itu tidak seperti di instagram. Kalau di instagram (ig) asal kita klik follow - dan ig yang kita klik itu tidak dikunci - otomatis kita sudah jadi follower dia.
Kalau di Fb, kita harus minta pertemanan dulu, dan setelah dikonfirmasi oleh si pemilik fb, baru kita bisa berteman dengannya. Permintaan pertemanan ini bisa tahunan atau bahkan selamanya dicuekin lho, terutama oleh orang2 yang memang membatasi pertemanan - demi keamanan.
Saya dulu adalah orang yang gemar berteman dan gemar mengapprove semua permintaan pertemanan. Bahkan dari orang yang tidak saya kenal sekalipun.
Pikir saya, soal dia mau aneh-aneh nantinya ya tinggal di-unfriend. Atau dihapus dari daftar pertemanan.
Sekarang saya jauh lebih selektif. Asal ada mutual friend, saya terima (mutual friend berarti antara saya dan orang yang meminta pertemanan itu, ada teman yang sama).
Nah, di Fb ada juga fitur "people you may know" atau orang-orang yang mungkin kamu kenal. Fiturnya berupa gambar profil para fbers yang bisa digeser2. Profil orang2 yang punya mutual friend dengan kita tapi belum berteman dengan kita.
Saya kadang melihat fitur itu lalu meminta pertemanan pada satu dua orang yang saya kenal baik. Ada juga yang kenal selintas...saya belum berani kirim permintaan pertemanan.
Lucu ya kalau dipikir saya bisa terima permintaan pertemnan dari orang yang tidak saya kenal tapi enggan meminta dari orang yang saya kenal. Ya ada ewuh pekewuh...lalu ada perasaan...kalau ditolak sakit hatiku nanti ahahahh. Terlalu banyak pikiran.
Barusan saya liat2 fitur itu dan tiba di satu nama. Nama yang dulu dekat. Saya liat mutual friendnya...sudah banyak nama2 teman menjadi temannya.
Kok saya nggak diadd sama dia ya. Kok ini dan inu sudah jadi temannya ya. Kok anu kok inu kok ini ... aish pikiran saya baper sekali lama2.
Dahhh... klik wae mau diterima ditolak bodo amat.
Eh...nggak lama udah diterima. Jadi kebaperan saya sama sekali nggak beralasan.
Memang ya kalau kebanyakan pikiran malah suudzon yang keluar mah.
Jadinya saya liat lagi fitur itu dan mengklik beberapa nama lagi tanpa pikir panjang.
Jika saya punya pikiran ... ih kok dia ga add aku sebagai teman sih ... barangkali hal yang sama dia pikir juga. Lagian siapa saya yg merasa harus diadd duluan hahahh.
Jadi kalau mikir: ih kok dia ga add. Ih kok dia ga nyapa. Ih kok dia ga senyum (Ini kita anggap sama ya dunia maya dan dunia nyata).
Wait a minute.
Kenapa harus dia, dia, dan dia duluan? Kamu juga bisa memulai tanpa harus kebanyakan baper.
Add duluan. Sapa duluan. Senyum duluan. Jangan nunggu, tapi mulai aja duluan.
Bagaimana kompasianers? Akur? Akur, dong. Salam senyum.