“Masyarakat madani lebih dari sekedar gerakan-gerakan pro-demokrasi. Masyarakat madani juga mengacu ke kehidupan yang berkualitas dan bertamadun (civility). Sivilitas meniscayakan toleransi, yakni kesediaan individu-individu untuk menerima berbagai pandangan politik dan sikap sosial yang berbeda. Itu berarti, tidak ada satu pihak mana pun, termasuk pemerintah dan gerakan-gerakan yang prodemokrasi, yang berhak memaksakan aspirasi dan kemauannya sendiri, apakah dengan bentuk kooptasi, regimintasi, apalagi dengan hura-hura yang pada gilirannya hanya menimbulkan lawlessness dan social cost yang sering amat mahal.”