Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen Pilihan

Percakapan Hidup dan Maut

19 Januari 2021   17:47 Diperbarui: 19 Januari 2021   18:12 219 24
"Dia lebih mencintaiku daripada kamu.
Di dalam dunia, manusia suka sekali melupakanmu."

"Biarkan saja."

"Manusia memelukku dengan teramat erat seolah-olah aku miliknya, seolah-olah perpisahan tak pernah ada."

"Tidak apa-apa, manusia memang begitu. Tapi aku mencintai mereka."

"Manusia itu pelupa dan kotor. Apakah kau masih mencintainya?"

"Masih dan akan terus mencintainya."

"Manusia bahkan tidak ingat waktu ketika mencintaiku. Apakah kau tetap mencintainya?"

"Tentu saja. Tak usah diragukan."

Sepanjang-panjang usia manusia, aku tetap pemenangnya. Cintaku lebih unggul dari harta dan kedudukan. Cintaku lebih agung dari gunung, lebih tabah dari laut yang menyimpan ribuan sampah.

Aku tak peduli dengan ingatan pendek manusia, dan hasrat panjangnya padamu. Aku tetap akhir yang musti mereka terima.

Aku pun tak mau tau dengan cinta manusia pada kehidupan dunia, aku tetap akhir yang musti mereka hayati.

"Tunggu sebentar! Hey, lihatlah, Hidup, ada yang berkilau di tengah malam."

Seseorang di ujung sana, sendirian memikirkan nasibku. Terlihat lebih terang dari bulan. Seseorang yang sedang terjaga. Aku bisa merasakan getar nafasnya.

"Coba kau pandang dalam-dalam. Cahaya kecil yang berkedip itu. Lihatlah, Hidup!"

"Duhai. Aku pikir semua manusia sama. Tapi ada seseorang yang sedalam ini memikirkanmu, Maut. Ya benar, dia mencintamu. Bahkan cintanya membuatku gemetar."


Satu saja cukup, untuk cahaya bagimu, Hidup. Cahaya yang membuatku terpukau akan kerapuhan manusia yang sementara.

Satu saja cukup, untuk membuktikan keunggulan manusia dari makhluk lainnya, mengapa dititipkan Cinta.

Mari hidup, saling menopang.
Hentikan perdebatan yang sia-sia ini.
Kita sudah termaktub dalam awal dan akhir.
Seseorang yang mencintaiku, akan tetap mencintaimu juga.
Cinta untuk membangun sebuah jalan di tubuhmu menuju pelukanku, pada waktunya. 

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun