tetapi orang-orang semakin sibuk
dengan kemudahan itu sendiri.
Tak seperti engkau boneka,
cukup dengan tersenyum di atas
almari itu, kau cantik dan sederhana.
Manusia menggunakan aku karena menganut faham praktis dan instan, seperti mie yang sedang kumasak, mengalahkan nasi goreng buatan ibu.
Padahal di zaman yang bernafsu ini, seringkali bikin mereka malas. Orang-orang berolah raga sebentar, kemudian berlama-lama memamerkannya dalam sosial media, lalu makan banyak karbohidrat ketika gambar-gambar mereka menjadi viral.
Barang-barang kuno dipajang di masa lalu hanya untuk berdiam dan tersenyum, kemudian orang-orang merayakan kebersamaan tanpa sebuah gawai.
Mereka tak tahu, aku suka memandangmu, boneka kayu, jauh ke waktu lampau, waktu yang membuatku jatuh cinta.
Aku hanya robot, yang disematkan perasaan dalam sajak ini, untuk mengagungkan cinta, yang mampu membuatku mengerti arti masa masa lalu.