diimami gelombang yang berzikir,
merelakan karang dipukul ombak,
demi laut yang hampa.
Lama sekali
kapal mencapai tepian,
laut tanpa angin
betapa hampa dan tawar.
Sedang wangi kembang
bergumul dengan nafasnya.
Tampaklah bulan
yang sembunyi
di wajah perempuan
ketika Kekasih meletakan makna.
Bulan menyusupkan cahaya
ke dalam dada,
ke dalam gelap hidup
sebagai cinta.
Mercusuar menyala,
membidik hati yang sendirian.
Aquila, Aquila! Harapan kembali berdetak, selayak pualam yang tiada pernah tergores pisau.