Seminggu yang lalu Ko Acong memanggil Warsilah dan ketiga pegawainya. Tepat sepuluh menit sebelum toko tutup. "Coba lu orang contoh Silah punya kerja, semua dia bisa kerjakan, gak usah tunggu wa punya perintah!!" omel Ko Acong. Kulit mukanya yang berwarna putih pucat menjadi merah menyala seperti habis makan kepiting saos Padang. Warsilah kontan menjadi tidak enak, dia berdiri sambil menginjak-injak kakinya sendiri. Wajahnya menunduk, tak berani melihat wajah merahnya Ko Acong, apalagi menatap Udin, Asih, dan Joko. Dalam hati Warsilah juga mengutuk Ko Acong, mengapa selalu bawa -bawa nama dia kalau sedang memarahi teman-temannya.
KEMBALI KE ARTIKEL