Hal tersebut memunculkan fenomena 'serba online' yang menekan guru, murid, dan orang tua untuk mempelajari penggunaan beberapa aplikasi yang menunjang pembelajaran dari rumah. Mau tidak mau, semua harus dicoba. Semuanya memegang gawai. Trang... Tring... Trung... Notifikasi muncul di handphone masing-masing di setiap rumah.
Kejenuhan mulai menghampiri setelah ulang tahun covid-19 yang pertama. Mencari kesenangan di balik kesengsaraan pendidikan yang dialami. Mulai dari anak-anak hingga orang dewasa memenuhi dorongan dopamin dengan bermain aplikasi TikTok. Tidak salah memang, tapi setiap menit, jam, harinya bergantung pada aplikasi tersebut?
Maka dari itu bukan tidak mungkin, generasi yang ada di era pandemi ini membuat koloni baru yang cocok disebut generasi AL-TIKTOKIYAH.