Ketika Cinderella menangis karena sedih, datanglah ibu peri, yang dengan kekuatan gaibnya menjadikan Cinderella seorang putri yang sangat cantik, dengan pakaian yang indah dan sepasang sepatu kaca, serta lengkap dengan sebuah kereta dengan empat kuda dan seorang kusir. Cinderella siap pergi ke pesta, namun ibu peri berpesan agar Cinderella tidak lupa meninggalkan istana ketika jam berbunyi dua belas kali, karena pada waktu itu semuanya akan kembali ke keadaan semula.
Sesampainya di istana, putra mahkota langsung tertarik pada Cinderella serta mengajaknya berdansa terus-menerus. Ternyata tidak seorang pun yang hadir di pesta itu yang mengenal Cinderella, terkecuali Ibu dan saudara tirinya. Ibu dan saudara tirinya melihat keberadaan Cinderella disana, tetapi Cinderella langsung melarikan diri. Ibu dan saudara tirinya mengejar Cinderella tetapi Cinderella tidak tertangkap. Ketika jam mulai berbunyi menandakan hari telah pukul dua belas malam, Cinderella langsung saja melarikan diri keluar dari istana, menaiki kereta, dan langsung pulang. Karena terburu-buru, sebuah sepatu kacanya tertinggal.
Keesokan harinya raja memerintahkan para menterinya bangun pada pagi hari, kalo bangun kesiangan nanti dipecat. Para suruhan raja mengunjungi semua rumah di kerajaan itu serta mencobakan sepatu kaca itu kepada setiap gadis yang ada di rumah itu. Tidak ada kaki yang sesuai untuk sepatu kaca itu, sampai akhirnya sampailah rombongan para menteri itu ke rumah ibu tiri Cinderella. Setelah melalui beberapa halangan, Cinderella berhasil mencoba sepatu kaca itu, dan ternyata pas dan sesuai. Saking cantiknya saudara tiri cinderella, sampai mereka tak terlihat oleh para rombongan dari kerajinan. Diboyonglah gadis itu ke istana karena telah hilang sepatu kaca milik Ratu dari kerajaan.