“Terik matahari seakan membakar tubuh ini. sudah lama sekali aku menunggumu di sini, mas. Di bawah jembatan penyeberangan ini. bagaikan orang hilang yang tak tahu arah pulang. Ke mana kamu mas, tak ada kabar. Kau janji akan menjemputku di sini. Dua puluh menit berselang. Aku akan bersabar menunggumu sampai sepuluh menit lagi. Jika dirimu tak kunjung datang, maka aku akan segera pergi,” gejolakku di dalam hati.
KEMBALI KE ARTIKEL