Pagi hari, setelah solat subuh, aku melihat temanku termenung memikirkan sesuatu sambil memegang smartphone di tangannya, dengan posisi badan disandarkan di dipan ala anak asrama putri. Dipan bertingkat yang usianya aku tidak tahu berapa tahun, tapi tentunya masih terlihat bagus dan terawat. Matanya berkaca-kaca, penuh teka-teki. Aku mencoba memulai percakapan dengannya.