24 Januari 2025 09:10Diperbarui: 24 Januari 2025 09:3614524
"Ya Tuhan akankah etalase syurga-Mu layak untukku jika gairah mencintai dunia jauh lebih aku sukai, tinimbang memperbanyak investasi amal kebaikan sebagai bekal saat kematian menjemput "
Gemerlap Dunia Lupa Mengingat Kematian
Republika
Siapapun yang masih bernama makhluk manusia tidak bisa dipungkiri sangat menginginkan sebuah kekayaan berlimpah ruah , bangunan yang menjulang tinggi, mencakar langit , rumah yang super mewah nan luas dengan segala aksesoris didalamnya, deposito tersimpan dibeberapa bank , pakaian yang indah, dengan harga fantastis, belum lagi perhiasan emas, berlian menunjukkan status social , istri yang cantik jelita sebagai pelipur lara, mobil berbagai merk berjejer di garasi rumah besar, belum lagi kepemilikan akan tanah berhektar-hektar, perkebunan nan luas , pertanian, bahkan hotel-hotel, dimilikinya bagaimana tidak bahagia, bahkan jika menginginkan sesuatu tidak perlu khawatir sambil tetap tidur di kasur empuk bersulam emas langsung clik tombol keluar aneka menu yang diinginkan tidak berapa lama yang diminta akan hadir dihadapannya tanpa harus beranjak dari kamar tidur bukankah itu sangat membahagiakan dengan segala kemudahan yang ada, lalu mengapa harus berlelah-lelah mengingat akan kematian ? bukankah gemerlap dunia terdapat segudang kelezatan. keindahan, kebahagiaan, dan kita berlomba-lomba untuk mendapatkannya seolah-olah akan abadi, padahal ketidak abadian itulah kita dianjurkan memperbanyak ingat akan kematian, meski anjuran ini diabaikan oleh kebanyakan manusia terlebih saat sedang menikmati indahnya dunia dengan segala yang dimilikinya, padahal sejatinya yang dimilikinya akan hancur , pakaian yang indah akan usang, harta yang melimpah akan sirna, anak dan istri yang sering dibanggakan akan meninggalkan kita tidak ada yang abadi di dunia karena yang abadi hanyalah sang pencipta alam.
Mengejar harta dunia tidak akan ada ujungnya mengingat manusia memiliki sifat tamak yang tidak akan pernah merasa puas setelah sukses mendapatkan satu, akan berharap menggapai yang lainnya, namun sekuat-kuatnya memperjuangkan dunia cuma satu ujung yang dapat dijumpainya dengan pasti adalah kematian (the end) , kini semakin paham mengapa dianjurkan banyak mengingat kematian sebagaimana dalam sabdanya "aktsiruu dhikru hadzimi alladzatiddun-yaa" "perbanyaklah banyak mengingat pemutus kelezatan (yaitu kematian)" mengingat kematian sebagai media kendali dalam kehidupan dunia supaya tidak bablas maka harus memfungsikan rem pakem selalu diinjak agar berhenti sejenak untuk refleksi hingga terhindar dari terjerumus kejurang kehinaan yang lebih dalam, merenungi pesan yang digariskan dalam Agama, kematian selalin berfungsi sebagai rem, kematian mengingatkan bahwa kehidupan dunia ini tidak ubahnya seorang musafir yang sedang dalam perjalanan kemudian berteduh sesaat dibawah pohon rindang untuk menghindari dari sengatan panasnya terik matahari setelah dirasa sejuk maka musafir akan melanjutkan perjalanannya, begitu juga kehidupan dunia seperti musafir dalam perjalananan mampir sementara karena kehidupan didunia tidak akan lama semua orang akan mengalami fase kematian sebagai sebuah keniscayaan tak seoranpun bisa menolaknya, bahkan tidak bisa mngetahui kapan kematian akan tiba, terlebih kematian bukan akhir dari segalanya, justru kita akan memasuki fase baru untuk mempertanggung jawabkan seluruh aktifitas baik buruk saat kehidupan dunia maka semuanya akan dipertangung jawabkan dihadapan Allah SWT
Muhammdiyah Metro
Benarlah apa yang dikatakan Rasulullah SAW kematian adalah pemberhentian dari segala ketamakan dan kerakusan, meluluh lantahkan kepongahan dan kesombongan, pemutus segala kelezatan dan kenikmatan dunia , penghancur semua impian dan harapan, tidak ada obat yang paling bermanfaat bagi hati yang kelam selain mengingat kematian, ia akan menghalangi seseorang dari kemaksiatan, melembutkan dan menyinari hati dari kegelapan, mengusir kesenangan terhadap dunia, membuat ringan musibah yang datang menimpa.
Kesimpulan
Dianjurkan bagi setiap muslim baik yang sehat maupun yang sedang sakit, untuk memperbanyak ingat akan kematian dengan hati dan lisannya, karena dzikrul maut menjamin dapat menghalangi seseorang dari berbuat maksiat, sebaliknya akan mendorong untuk selalu berbuat keta'atan. hal ini dikarenakan kematian merupakan pemutus dari segala kelezatan dunia, melapangkan hati di kala sempit, oleh karena itulah dianjurkan untuk senantiasa dan terus menerus mengingat kematian sebagai alarm dalam aktifitas kehidupan didunia , dengan membperbanyak lakukan aktifitas amal kebaikan antara lain hadir dalam majelis-majelis ta'lim yang mengingatkan akan akhirat, perbanyak ziarah kubur dengan tadabbur, menyaksikan jenazah dan mengurusinya, dan mengkaji ayat-ayat al-Qur'an dan hadits seputar alam akhirat dengan aktifitas seperti ini akan meluluhkan hati ... Demikian Semoga bermanfaat
Jixie mencari berita yang dekat dengan preferensi dan pilihan Anda. Kumpulan berita tersebut disajikan sebagai berita pilihan yang lebih sesuai dengan minat Anda.
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Akun Terverifikasi
Diberikan kepada Kompasianer aktif dan konsisten dalam membuat konten dan berinteraksi secara positif.