Tak banyak dari srikandi Indonesia yang sukses membangun bisnisnya dari nol. Delia Murwihartini adalah salah satu pengusaha wanita sukses Indonesia. Wanita cantik yang menyandang gelar sarjana komunikasi dari Universitas Gadjah Mada ini memilih tak menggunakan ijazahnya untuk mencari pekerjaan. Pada tahun 1989 selepas menyelesaikan kuliahnya, Delia justru mengambil kursus menjahit. Berbekal ilmu yang ia dapat dari kursus menjahit tersebut Delia memproduksi tas dan menjajakannya door to door. Tas yang diproduksi Delia adalah tas yang berasal dari rotan dan berbagai macam bahan alami lainnya. Sejak awal Delia memang membidik pasar internasional sehingga daerah Sosrowijayan menjadi pilihannya untuk menjajakan tas hasil produksinya. Sosrowijayan adalah nama salah satu jalan di kawasan Malioboro Yogyakarta. Selain menjajakan tas secara door to door, Delia juga menitipkan tas hasil produksinya dan brosur di pusat informasi turis luar negeri yang juga ada kawasan Malioboro. Delia adalah wanita yang tak kenal putus asa dan terus gigih berusaha. Gayung pun bersambut. Tak ayal setelah selama satu tahun setelah Delia menjajakan produksinya akhirnya ada seorangÂ
buyer dari Swedia yang berniat membeli produknya (1990). Pesanan pertama dariÂ
buyer asal Swedia ini harus Delia penuhi dalam waktu satu bulan. Jumlah pesanan yang banyak dan keterbatasan waktu serta modal tak membuat Delia mundur. Â Masalah adalah sesuatu hal yang harus diselesaikan. Masalah harus dihadapi dengan senyuman dan optimis. Masalah pasti akan selesai jika ada usaha untuk menyelesaikannya. Begitupun dengan "masalah" yang datang akibat pesanan dariÂ
buyer Swedia tersebut. Modal yang dimiliki Delia terbatas. Kredit yang diajukan kepada Bank tak kunjung cair. Namun Delia tak kehilangan akal. Delia berusaha melobi kepada toko penjual bahan agar diberi tempo pembayaran. Delia meminta kepada supplier agar dapat membayar setelah uang pesanan dariÂ
buyer diterima oleh nya. Pesanan buyer pun dikirim tepat pada waktunya. Pada tahun 1995, Delia bertemu lagi denganÂ
buyer yang berasal dari Amerika.Â
Buyer dari Amerika ini adalah buyer yang juga telah memiliki brand bernama Elliot Lucca. Elliot Lucca adalah salah satu brand tas kenamaan di Amerika. Delia akhirnya bekerja sama dengan
buyer barunya ini. Nama The Sack adalah nama yang dipilih untuk tas rajut yang diproduksi Delia. Hak paten produk ini memang tak dimiliki oleh Delia. Delia bertugas memproduksi dan mendistribusikan produk sedangkanÂ
buyer -nya ini bertugas untuk memasarkan. Â Walau hak paten tak dimiliki oleh Delia namun hal ini tak menjadi masalah bagi Delia. Menurut Delia, sebuah produk yang dapat dipasarkan di pasar internasional harus dan hanya bisa dilakukan oleh orang yang kompeten di bidang tersebut. Dan sekarang The Sack adalah salah satu produk yang sudah membumi di dunia fashion internasional.
KEMBALI KE ARTIKEL