Hari itu, di kampus, aku pertama kali bertemu dengan Luluk. Wajahnya yang lembut dan senyumnya yang manis langsung membuat hatiku bergetar. Kami berbicara singkat di kelas, dan aku merasa ada sesuatu yang istimewa tentangnya. Aku tahu aku harus mengenalnya lebih jauh. Maria, sahabatku sejak SMA, adalah teman baik Luluk. Ketika aku bercerita tentang perasaanku pada Luluk, Maria mendukung penuh dan menawarkan untuk menjadi mak comblang.
KEMBALI KE ARTIKEL