Aku menulis ini dalam kesunyian malam, ditemani hanya oleh bisingnya detak jarum jam yang seolah-olah ikut menghitung waktu yang tersisa. Surat ini mungkin takkan pernah sampai pada siapa pun, tapi aku berharap setidaknya jejak perasaanku tercatat di dunia yang terlalu sibuk untuk peduli.
KEMBALI KE ARTIKEL