Karena segala sesuatunya berawal dari kamu dan harus kuakhiri juga dengan kamu
Diamlah dalam seribu bahasa
Agar kita tak pernah mengerti kata-kata yang singgah dikepala kita
Yang tersekat dikerongkongan dan tak menembus bibir kita
Sehingga detik ini, dalam putaran waktu yang galau kita tetap membisu
Diam dan terus hening, seperti malam-malam yang sudah-sudah
Dan kita pun nyaris basi dalam liur yang tak pernah mendarat keluar
Sudahlah kita terlalu penat, dalam rangkaian putaran waktu yang tersendat
Kita sudah terlalu letih untuk mengulang satu episode perasaan lagi
Karena Empunya cinta, sudah bosan melihat kediaman tanpa makna
tanpa suara, tanpa hati yang bercerita, tanpa riak jiwa yang bercinta…..diamlah…..karena tak penting lagi kita bicara