Saya memang selalu merasa bahwa tak seharusnya berada disisi seorang laki-laki yang telah menjadi kekasih hati saat ini. Saya sadar posisi. Karena baik saya ataupun dia secara sadar meyakini bahwa salah telah menjalani hubungan ini. Berbagai usaha entah dari dia atau saya telah kami lakukan namun pada akhirnya kami selalu kembali. Cinta kami bersemai lagi.
Ada beberapa faktor yang membuat saya merasakan perasaan tak nyaman yang pada akhirnya saya selalu menanyakan kepadanya banyak hal. Pada tulisan yang lalu pun saya juga sudah menjabarkannya. Hanya saja tak begitu lengkap. Saya sebisa mungkin berusaha menepis pikiran yang negatif itu, tapi terkadang masih saja gagal.
Dia tak memberikan kabar padahal sedang online menjadi salah satu dari beberapa faktor lainnya. Salah duanya adalah ketika dia berbicara dengan orang lain, diksi yang dia gunakan menunjukkan kesombongan, menurut saya. Saya pun tahu bahwa hal itu pada akhirnya kembali pada dia sendiri. Benarkah niatnya begitu atau sebenarnya memang begitu karakternya.
Dan meski saya jelaskan satu per satu sebab musabab saya merasa bad mood, pada waktu tertentu saya kembali akan mengintrospeksi bahwa segala faktor itu datangnya dari dalam diri saya sendiri. Dan dia dengan sabarnya menjelaskan pelan-pelan juga malah meminta maaf untuk semuanya. Dia tak menginginkan saya sedih berlarut-larut. Baginya keberadaan saya membawa kebahagiaan lebih dalam hidupnya.
Dia tak bisa melihat saya menangis atau bersusah hati. Karena sangat kentara sekali saat saya merasa begitu, dia juga akan terlihat tak baik-baik saja. Entah mengapa bisa seperti itu. Saya pikir dengan saya sering menunjukkan sikap yg seperti itu dia dengan sendirinya akan merasa ilfeel. Tapi ternyata saya salah. Justru dia semakin dalam mencintai saya. Atau ini hanya perasaan saya yang terlalu percaya diri?
Sampai nanti pun saya akan selalu beranggapan tak pantas dan tak seharusnya berada didekatnya. Saya sadar diri. Tetapi bagaimana, disatu sisi saya mencintainya. Sayang, tolong maafkan saya karena telah lancang mencintaimu. Jika kau ingin pergi, silakan. Saya tak punya hak menahanmu. Tapi satu hal yang ingin saya minta. Izinkanlah saya tetap mencintaimu sampai kapanpun, walau meski dalam diam.