Nampaknya saya telah salah memahami. Kau hanya menganggap saya sebagai alat permainanmu. Sebagai alat candaanmu. Keberadaan saya tak sepenuhnya berarti dalam hidupmu. Lalu, cinta yang seringkali kau ucapkan kepada saya itu cinta yang seperti apa sayang? Ataukah hanya sebatas dibibir saja. Tolong katakan. Agar saya tak kembali mengulangi kesalahan, dan saya tahu bagaimana sebaiknya saya bersikap.
KEMBALI KE ARTIKEL