Mohon tunggu...
KOMENTAR
Travel Story

The Real Indonesian

18 Juni 2012   16:31 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:49 112 0
Mengunjungi negeri-negeri baru membuat kita menemui banyak hal baru. Membuat kita mengenal dengan lebih baik seluk-beluk negeri tersebut, masyarakatnya, juga adat budaya dan kebiasaan penduduk negerinya.

Mengunjungi negeri baru nyatanya tak hanya mengenal lebih dekat mengenai negeri baru ini, namun juga membuat kita menganal negeri kita sendiri dengan lebih baik. Mengapa? Karena seringkali kita anggap biasa saja  hal-hal disekitar kita yang nyatanya luar biasa.

Sebagai seorang Indonesia sejak saya dilahirkan, nyatanya tak membuat saya tahu betul tentang negeri saya. Karenanya, saya mesti banyak belajar menganai tanah kelahiran saya ini sampai hari ini. Sampai pada satu kesempatan saya pernah merasa benar-benar sangat beruntung menjadi seorang Indonesia, karena saya mengenal lebih dekat penduduk dari negeri saya ini.

Ya, saat itu di tahun 2011 saya berada diantara jamaah haji dari berbagai negeri di seluruh dunia. Anehnya, meski sedang berada di negeri orang, namun serasa tak jauh dari rumah sendiri. Sebabnya, sangat mudah dan sering sekali berjumpa dengan orang Indonesia saat itu. Meski sedang di Saudi, namun wajah khas Indonesialah yang paling sering saya temui.

Benar saja, jamaah Indonesia memang yang paling banyak jumlahnya diantara negar-negara didunia ini yang mengirimkan jamaah hajinya setiap tahun haji diselenggarakan. Nyatalah, betapa Indonesia menjadi negeri dengan penduduk muslim terbesar didunia. Belum lagi, para pekerja informal Indonesia yang banyak datang ke Saudi, jadilah maktab saya seperti perkampungan Indonesia.

Memasuki halaman Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, keragaman mulai nampak. Wajah khas Indonesia ternyata tidak hanya dimiliki orang Indonesia, tapi juga jamaah dari negri serumpunnya, Thailand, Brunei, dan Malaysia. Meski begitu ada beberapa ciri khas jamaah Indonesia, yang tak dimiliki jamaah dari negeri lain, pun negeri serumpunnya. Ini adalah beberapa ciri yang saya temui saat itu:


  • orang Indonesia tinggi rata-rata sedang, dengan warna kulit kuning-cokelat
  • selalu tersenyum, sangat ramah pada siapapun, apalagi pedagang
  • warna khas pakaiannya adalah putih, ihromnya juga putih, sehari-hari juga putih (mungkin karena tidak banyak membawa baju)
  • memakai gelang identitas maktab
  • membawa tas identitas yang dikalungkan di leher, sama bentuk dan ukurannya yang membedakan adalah foto pemiliknya yang ada di bagian depan tas
  • jamaah prianya pakai kopyah warna hitam (kopyah Bung Karno)
  • jamaah wanitanya memakai mukenah saat sholat, dengan atasan kerudung longgar besar motif semarak, beragam, dan bermacam (jamaah negeri lain umumnya polos saja kerudungnya), selesai solat mukenah tidak dikenakan diganti kerudung yang ukurannya lebih kecil
  • mengulurkan tangan, mengajak berjabat tangan dengan sekeliling posisi shaf solatnya setiap kali selesai solat jamaah kenal maupun tidak (kebiasaan ini khas Indonesia, dan saya salut
KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun