Dinamika di era millennium ke tiga adalah bagaimana suatu bangsa mampu menempatkan falsafah dirinya dalam melihat dunia. Untuk mendapati cara pandangyang bijak dalam menanggapi berbagai permasalahan global yang kompleks maka dibutuhkan kejantanan etika. Kejantanan etika diartikan sebagai keseriusan dan ketegasan suatu bangsa dalam menempatkan etika sebagai basis koreksi yang fundamen bagi seluruh aktivitas Negara, rakyat dan terutama para penguasanya. Tidak salah jika etika dijadikan barometer suatu peradaban bangsa sebab maju mundurnya peradaban di lihat dari bagaimana etika bangsanya. Meminjam istilah Franz Magnis bahwa “etika hadir bukan untuk menentukan mengapa seseorang mendukung kebaikan dan menentang keburukan melainkan mengapa ia perlu memilih untuk bersikap demikian”.