Itu terjadi di perempatan jalan menuju ke rumahku. Sepeda motor yang nyaris menabrak sepeda motor yang kukendarai itu akan berbelok ke arah kiri perempatan jalan, sedangkan aku melaju lurus.
Insiden kecil yang nyaris membuatku celaka itu disebabkan aku menyalakan lampu sign (kami menyebutnya lampu rihting) kiri untuk mengambil jalan lurus. Kemungkinan pengendara sepeda motor di belakangku terkejut; karena melihat tanda lampu akan berbelok ke arah kiri ternyata sepeda motorku justru ke arah lurus.
Sebetulnya jika kedua lampu sign (rihting) sepeda motorku dapat menyala secara bersamaan seperti lampu sign mobil; sebagai tanda untuk berjalan lurus, niscaya tak terjadi insiden kecil tersebut.
Sesampai di rumah aku jadi terpikir; mestinya pabrikan sepeda motor menyediakan alat atau fasilitas bagi tiap sepeda motor yang diproduksinya dengan tombol untuk menyalakan lampu sign secara bersamaan seperti yang dimiliki oleh mobil. Ini agar para pengguna sepeda motor tidak saja dapat memberi tanda untuk belok kanan dan kiri, tapi juga untuk berjalan lurus.
Aku tak tahu persis apakah yang kualami ini hanya terjadi padaku saja, atau juga pernah dialami oleh para pengendara sepeda motor lainnya, yang jelas alangkah baiknya jika pabrikan sepeda motor memulainya dari sekarang; membuat tombol lampu sign untuk; belok kanan, kiri, dan juga berjalan lurus.