Salam Sejahtera para pembaca yang budiman ,,
Detik berganti menit , Menit berganti Jam , Jam berganti Hari , hari berganti Minggu dan minggu berganti Bulan ,, Bulan Berganti Tahun .. Begitulah kehidupan yang terjadi di alam yang Fana ini ..
Hadirin yang Allah Muliakan ,,
Tak terasa Indonesia sekarang mulai di goncangkan dan di alihkan oleh pemahaman pemahaman yang mana menuduh Ilmu Tasawuf itu sesat ,, perlu diketahui bahwa tasawuf adalah ilmu yang sudah ada sejak zaman rasulullah ,, begitu juga dengan Fiqh , Balaghah , Qowaid dan laen sebagainya ,, semua sudah ada di zaman rasulullah ,, Apakah itu bid'ah juga ?? hanya dari segi nama saja yang baru muncul setelah Rasulullah Wafat ,, seperti ilmu Fiqh ,, sudah ada sejak Rasulullah hanya nama saja yang belum ketemu dimasa rasulullah hidup ,,
Ok , Kita Kembali ke permasalahan Ilmu Tasawuf ,,
Hadirin para pembaca yang budiman ,,
Tasawuf kini menjadi sasaran beberapa aliran - aliran yang mana menganggap bahwa ilmu tasawuf dan thariqat sebagai penghalang serta saingan aliran - aliran mereka ,,
Dapat disimpulkan sekarang teradapat 2 Aliran ,, yaitu ekstrim liberal juga aliran ekstrim modernis.
A . Ekstrim Liberal
Aliran Kebebasan yang Keras ,, Dimana pendukung ekstrim liberal memang suka kepada Islam yang serba bebas dan tidak terikat dengan ikatan-ikatan termasuklah ikatan-ikatan Syariat , Aqidah dan Tasawuf.
B . Ekstrim modenis
Aliran Keras Jaman Modern ,, Dimana mereka Coba menganggkat umumnya mencoba mengajak umat membebaskan diri dari pada mengikuti warisan khazanah ilmu-ilmu tradisional Islam termasuklah dalam tasawuf. Mereka sering berkata atas nama pembaharuan agama , tajdid , pembebasan dari pada taqlid dan kejumudan, kembali kepada al-Quran dan Sunnah dan sebagainya .
Perlu Diketahui bahwa ini sama Hal nya seperti kelompok yang mengumbar2kan kata2 ayoo kita Kembali ke Alqur'an dan Sunnah padahal mereka sendiri belum selesai dengan perangkat2 ilmu itu sendiri ,,
Ancaman terhadap tasawuf dari kelompok ekstrim modernis ini lebih berbahaya kerana mereka berbahasa dan berpakaian agama sehingga masyarakat awam mudah terkeliru dan terkecoh .
Hakikatnya, dalam mereka mengajak masyarakat tidak bertaqlid kepada khazanah tradisi Islam mereka sebenarnya menjerumuskan masyarakat kepada suatu taqlid yang lebih sempit yaitu bertaqlid kepada tokoh-tokoh dan aliran mereka. Akhirnya masyarakat diajak untuk mengikuti beberapa tokoh yang mereka sanjung secara berlebihan terutamanya Ibnu Taymiyyah , Ibnu al-Qayyim dan kemudiannya Muhammad Ibn Abdul Wahhab dan para pendukung nya.
Pandangan Ibnu Taymiyyah dan Ibnu Al-Qayyim yang mengkritik tasawuf mereka angkat tanpa menonjolkan sisi lain yang tidak menyebelahi kecenderungan mereka. Sebenarnya Ibnu Taymiyyah dan Ibnu al-Qayyim menghalalkan kritikan mereka terhadap beberapa kumpulan para pengamal tasawuf pada zaman mereka dan bukannya terhadap tasawuf itu sendiri. Mereka tidaklah menafikan tasawuf sebagai cabang penting dan disiplin ilmu asasi dalam agama. Buktinya Ibnu Taymiyyah sendiri menganggap dirinya sebagai seorang pengikut tarekat Qadiriyyah . Maqam beliau di Damaskus, Syria juga merupakan kawasan maqam yang di waqafkan khusus untuk para Sufi. Jilid sepuluh dan sebelas daripada himpunan fatwa nya juga menguraikan dan menjelaskan tasawuf. Murid beliau Ibnu al-Qayyim pula telah menulis kitab Madarij al-Salikin dalam tiga jilid yang merupakan uraian kepada kitab Manazil al-Saa`irin karya Imam al-Harawi berkaitan dengan maqam-maqam dalam perjalan ruhani kesufian. Kesimpulannya, dua tokoh ulama kontroversial ini pun tidaklah terlalu menolak atau anti-tasawuf seperti sikap segolongan mereka yang sering mengunggulkan tokoh-tokoh ini.
II . Kembalilah kepada Tasawuf
Sudah kita membahas dan menperjelas tentang ilmu tasawuf dan berbagai persoalan yang timbul berkaitannya hanya satu kesimpulan yang paling sesuai dibuat yaitu marilah kita semua kembali kepada tasawuf. Kita kembali menghargai dan mengenali tasawuf sebagai cabang dan dimensi asasi daripada agama kita yang kita cintai ini. Kita kembali memahami kedudukannya yang sangat harmonis dengan syariat, aqidah dan semua prinsip dan ajaran Islam yang lain. Dan yang paling penting, marilah kita sama-sama menghayati serta menggamalkan dalam kehidupan kita sehari2 agar agama kita benar-benar terselamat daripada virus-virus yang akan menghancurkan kehidupan beragama kita tanpa kita sadari.
Hakikatnya, ketaqwaan itu berpangkal di hati, seperti pesan Nabi SAW. Jika agama dan ketaqwaan itu sudah tewas di pangkal-nya sendiri apakah ia dapat ditegakkan di tempat dan tahap yang lain ?
Dan yang Terakhir adalah kami tinggalkan para pembaca budiman dengan sepotong hadis yang menjadi antara induk dalam memahami kedudukan tasawuf dan sering dipetik untuk tujuan itu.
Imam Muslim dalam Sahihnya meriwayatkan bahwa, Rasulullah SAW ada menceritakan tentang tiga orang yang pertama kali dihisab di Akhirat kelak. Seorang yang mati syahid di medan perang, seorang ulama yang mengajar ilmu agama dan al-Quran dan seorang hartawan yang dermawan di jalan agama. Akhirnya ketiga-tiga mereka telah diseret di atas muka masing-masing dan dihujamkan ke neraka karena kegagalan mereka menjaga keikhlasan, mensucikan niat dan hati masing-masing dalam kehebatan mereka berjuang di jalan Allah. Semoga Allah Jalla Jalaluh mengkaruniakan keikhlasan kepada kita dan mensucikan hati-hati kita dari segala apa2 yang telah ALLAH Larang.
Mungkin ini saja yang dapat saya simpulkan ,, agar kita lebih berhati2 kembali dalam bergaul serta mengikuti ajaran2 yang menyimpangkan ilmu Islam sesungguhnya ,,
Billahi Taufiq wal hidayah wassalammua'alikum warah matullahi wabarakatuh !!
Wasalam
Imem Muzayyan Alqadrie
Cairo - Egypt
Disimpulkan dari berbagai Sumber , dan telah dirangkum dan saya perjelas ,,
http://siimem.com/