Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Saat Dia Menyapa

14 Maret 2010   09:27 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:26 55 0
Pagi itu...

Kicau burung tiba-tiba terhenti

Sorakan dan tawa riang anak-anak

berganti dengan teriakan yang mengejutkan hati...

Terngiang di telingaku

Tiap insan berlari 'tuk hindari amarah dunia

Tiap insan berteriak 'tuk hempaskan ketakutan yang ada

Dan tiap insan menangis 'tuk hempaskan beban di jiwa...

Pagi itu...

Kami terombang-ambing di tengah lautan

Kami berjuang untuk menyambung tali hidup ini

Luapan laut telah mematikan kota kami

Emosi dunia telah luluhlantakkan kota kami...

Kota kami tak seindah yang dulu

Kota kami telah menjadi lautan jenazah

Tanpa nama... Tanpa apa-apa...

Mati.. Rata.. Tak tersisa...

Pagi itu

Saat Dia Menyapa

Sosok mungil itu telah berjalan tak tentu arah...

Matanya yang sayu menjadi saksi bisu murkanya dunia

Tangannya yang lemah, seakan berkata...

"Masihkah ada seberkas harapan untukku..."

(Puisi ini aku tulis sewaktu bencana Tsunami di Aceh tahun 2004 yang lalu, sebagai wujud rasa empatiku..)

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun