SUSTER NGESOT...
Tiba-tiba pagi ini dua kata itu kembali menghantuiku.
Mungkin si punya ide cerita tidak bermaksud melontarkan pelecehan terhadap profesi.
Tak terfikir olehnya ada sekelompok besar yang terluka..
Tak terbayangkan olehnya betapa dua kata itu menjadi bahan lawakan ...
Membuat orang yang tak mengerti tertawa lebar sampai seluruh giginya kelihatan
Terfikir olehku..
Kenapa harus suster yang ngesot..?
Apakah memang karena dalam kesehariannya dengan terngesot-ngesot berupaya memenuhi kebutuhan pasiennya?
Dengan tenaga yang terbatas...tetap harus memenuhi tuntutan atasan, pasien, tenaga kesehatan yang lain?
Dengan kemampuan terbatas..tetap harus memuaskan pasiennya?
Terngesot-ngesot selalu berupaya menuntaskan kerjanya yang overload?
Terngesot-ngesot meninggalkan keluarga bahkan anak yg masih kecil dalam keadaan sakit di rumah demi mengurus orang lain yang bahkan keluarganya sendiri enggan merawat bahkan menutup hidung langsung menyingkir tatkala suster yang terngesot-ngesot itu menceboki orangtuanya?
Terngesot-ngesot minta RUUnya disyahkan?
Terlintas dalam benakku..
Mengapa suster ngesot merupakan sosok yang menghantui?
Mengapa bukan seorang insan yang mengabdikan diri di pelosok nun jauh disana..berupaya meningkatkan derajat kesehatan sesama...meski dengan terngesot-ngesot menelusuri jalan sukar tuk ditempuh...
Bahkan niat baiknya acapkali tak dihargai?Jangankan oleh satu keping uang logam...ucapan terimaksihpun tidak?
Dengan terngesot-ngesot..tapi tetap ikhlas..!
2