Gerabah – gerabah ini merupakan hasil kerajinan warga yang tinggal di daerah tersebut, sebagian besar warga di desa Pagerjurang berprofesi sebagai pengrajin gerabah keramik. Mereka memproduksi keramik-keramik cantik setiap harinya yang kemudian nantinya di setorkan kepada pemilik outlet gerabah keramik yang berada di pinggir jalan, jadi semacam pengepul gerabah keramik yang memiliki outlet di pinggir jalan untuk memajang gerbah – gerabah yang sudah siap jual. Salah satu pemilik outlet gerabah keramik Fitri Hastuti, 28 tahun mengatakan bahwa, setiap harinya selalu ada warga yang menyetorkan gerabahnya untuk di pajang di outlet saya, “setiap keluarga di kampung ini pasti berbeda hasil gerabah keramiknya, setiap keluarga memiliki karya khas masing – masing, keluarga yang ini menghasilkan guci motif bunga, keluarga yang itu menghasilkan vas bunga, dan masih banyak lagi” jelas ibu Fitri, pemilik gerabah keramik “Kembar” di daerah Pagerjurang tersebut.
Outlet – outlet gerabah ini telah ada sejak puluhan tahun yang lalu di tempat ini, semakin hari semakin banyak bermunculan outlet- outlet baru yang menjual gerabah keramik di desa Pagerjurang ini. Gerabah keramik ini pun sangat digemari oleh wisatawan lokal hingga manca, salah satu outlet yang ada di Pagerjurang yang bernama “Pandanaran” telah mampu menjual gerabahnya keluar negeri, “kalo di Pandanaran keramik sana, setiap mereka selesai produksi, pasti gerabahnya langsung dikirim ke luar negeri, sangat banyak gerabah yang sudah mereka kirim ke luar negeri, kalo outlet saya ya baru lokal, soalnya saya baru tahun 2011 kemarin saya mulai usaha ini” terang ibu Fitri kembali. Harga yang ditawarkan pun cukup murah, untuk gerabah seperti guci dan vas, harganya mulai dari sepuluh ribu rupiah, hingga empat ratus ribu rupiah, yang harganya 500 rupiah pun ada juga yaitu berbentuk piring kecil untuk mainan anak – anak untuk bermain masak – masakan. Pembeli yang sering mampir adalah justru wisatawan yang berasal dari luar kabupaten klaten, mulai dari Solo, Semarang, Salatiga, Pati, Kudus, hingga dari daerah Sumatra pun pernah juga, rata – rata dari mereka adalah wisatawan yang berkunjung ke makam sunan Pandanaran yang ada di Bayat, kemudian mampir untuk membeli oleh – oleh.
Ada juga dari mereka yang berkunjung membeli gerabah untuk dijual kembali ditempat lain, mereka menjadi reseller dari outlet – outlet gerabah Pagerjurang ini. Mereka biasanya datang membawa mobil, lalu membeli gerabah dalam jumlah besar, dan biasanya para reseller ini sudah berlangganan dengan outlet gerabah keramik tertentu untuk mendapatkan harga yang lebih murah agar nanti dapat mendapatkan untung atas usaha reseller mereka. Gerabah – gerabah ini kemudian akan dijual ditempat lain seperti ke Prambanan, Magelang, Jogjakarta dan sekitarnya. Gerabah Bayat memang sudah sangat terkenal dengan kecantikan keramik gerabahnya, kuat dan menawan demikian gerabah – gerabah tersebut.
Bagi yang berminat silahkan saja untuk mampir di desa Pagerjurang, kecamatan Bayat, kabupaten Klaten, Jawa Tengah ini, agar kunjungan anda lengkap, silahkan bawa pulang oleh – oleh keramik-keramik cantik tersebut.