Internet, adalah satu hal yang sekarang sangat tidak bisa dilepaskan dengan geliat dunia bisnis, hampir semua urusan-urusan para survival challenge tersebut selalu barsangkutan dengan dunia maya, entah itu urusan transaksi, urusan ordering, payment dan lain sebagainya. Jumlah suplai bandwidth di Indonesia akhir-akhir ini juga meningkat sangat drastis, contohnya pada perusahaan besar seperti telkom yang pada tahun 2010 menaikan kapasitas bandwidthnya menjadi 960 Gbps (src:www.telkom[dot]co[dot]id). Membaca dari salah satu internet service provider di Indonesia tersebut, memang bisa berarti bawha sekarang para provider bandwidht di Indonesia tengah gencar-gencarnya bersaing meningkatkan kapasitas bandwidth mereka masing-masing, hal itu dilakukan tidak lain karena memang permintaan dan kebutuhan koneksi di negara ini semakin meningkat, dan akhirnya sekarang bermunculan warnet-warnet di perkotaan hingga di daerah-daerah. Menurut saya hal sedemikian sangat bagus untuk kemajuan perkembangan ekonomi di Indonesia, karena urusan-urusan yang melalui dunia mayapun menjadi lancar dan mudah, namun dibalik itu semua terdapat sebuah ironi yang terjadi, khususnya hal tersebut terjadi pada warnet-warnet yang sangat banyak sekarang ini. Sangat mengerikan dan sangat ironis hal itu semua terjadi bagai sebuah norma, mari kita bahas bersama.