Senja rupanya telah tiba. Mengabarkan perjalan ini tidak lama lagi akan berakhir. Satu per satu kenikmatan yang Allah titipkan diambil kembali oleh-Nya.
Tubuh yang dulu kuat, kini mulai ringkih. Penglihatan perlahan memudar. Pendengaran mulai samar. Memori perlahan mulai hilang.
Ah, bukankah hakikat hidup itu menunggu kematian? Kullu nafsin dzaiqotul maut.
Sudahkah bekal kita cukup untuk menebus tiket surganya Allah?