“Apa yang anak anda pikirkan tentang belajar?” kalimat pertama yang ditanyakan ibu Tessie pertama kali ketika membuka acara tersebut. Beliau mengandaikan jika para anak dibawa kehadapannya dan ditanya apa pendapatnya tentang belajar?
Dan para peserta menjawab, belajar itu membosankan, mengantuk, BT, capek, pusing. terpaksa dan sederet keluhan lainnya (pengalaman pribadi semua agaknya). Hampir jawaban semua peserta sama. Belajar menjadi kata negatif bagi para anak. Hehe… memang sih, saya yang dari kuliah sudah mengajar les/private sangat jarang menemukan anak- anak yang berbinar matanya atau antusias kalau dihadapkan buku pelajaran. Semuanya sama mengeluh, “yah harus belajar lagi, ya ulangan lagi, ya banyak PR…..
Seminar ini dimaksudkan untuk mengubah pola pikir dari belajar itu menakutkan menjadi menyenangkan. Yang dalam metode ibu Tessie dikenal dengan nama, BIG MC- Belajar Itu Gampang, Menyenangkan dan Cepat. Dalam seminar ini dipaparkan berbagai cara membuat cara belajar menjadi menyenangkan, lalu kita juga lebih memahami gaya belajar anak hingga nantinya akan disesuaikan dengan bagaimana kita mengajar kepada anak, lalu adapula kiat- kiat menghafal menjadi lebih mudah serta cara membaca yang baik. Sesi tiga jam benar- benar tidak terasa. Antusiasme para peserta dengan berbagai macam pertanyaan seputar permasalahan belajar pada anak dijawab ramah oleh keduanya.
Ibu Tessie Setiabudi dan Bapak Joshua Maruta adalah penulis buku Cerdas Mengajar yang sudah puluhan tahun mempelajari apa yang membuat seseorang mencintai belajar. Selain itu keduanya konsultan yang telah mengadakan pelatihan dan konsultasi di banyak perusahaan dan organisasi di Asia. Seminar kali ini diadakan di Grand Eastern Restaurant, Bandung hari Sabtu tanggal 7 September 2013 diikuti sekitar 200an orang kabarnya (hehee…saya nggak menghitung tepatya). Sebenarnya semua materi yang dipaparkan oleh keduanya ada di dalam buku Cerdas Mengajar, namun berasa lebih “dapet aja ketika menghadiri seminarnya. Apalagi mereka berdua sangan ramah.
Jujur saya bilang seminar ini keren, bukunya bisa jadi rujukan teman- teman saya yang juga berkecimpung di dunia pendidikan. Mengajar anak tidak monoton itu- itu saja. belajar pun tidak melulu di kelas. Namun sebenarnya yang paling penting adalah peran serta orang tua. Peserta seminar hampir 90% adalah para guru, padahal orang tua adalah tempat belajar pertama dan terpenting seorang anak. Orang tua memiliki cukup banyak waktu bersama anak. Orang tua lah yang seharusnya lebih mengetahui tentang karakter anak masing- masing. Benar- benar nggak rugi ikut seminarnya. Oke, kalau menurut saya, saya belajar sebelum jadi orang tua. Hehhe….
Sistem pendidikan di Indonesia sangat berat, bisa dibayangkan berapa mata pelajaran seorang anak SD saja (saya belum tahu jelas ya aplikasi kurikulum 2013 yang katanya pelajaran berkurang), saya juga ingat seorang kompasianer pernah menuliskan beratnya tas anak sekolah karena banyaknya buku pelajaran yang harus dibawa belum jam sekolah yang sangat padat akan menambah keengganan anak dengan belajar. Sulit mengubah system karena berurusan dengan pemerintah yang kita hanya bisa berharap suatu saat pemerintah insyaf sehingga menemukan formula/ kurikulum tepat untuk anak Indonesia sehingga tidak memberatkan demi kemajuan pendidikan di Indonesia. Nah saat ini, tugas kita sebagai orang tua dan guru hanya dapat mengubah pola pikir anak menjadikan belajar sangat mengasyikkan. Kalau anak sudah menyukai belajar tentu semua akan berdampak baik pada nilai- nilainya. Jadi ubah dulu pola pikirnya!
Terima Kasih Pak Josh dan Ibu Tessie untuk seminar luar biasanya. pembelajaran yang sangat berharga. :)
Bandung, 8 September 2013
Foto semua dokumentasi pribadi.