Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Benang Saktiku

7 Juni 2013   01:44 Diperbarui: 24 Juni 2015   12:25 85 1
Entah apa yang membuatku menulis ribuan kali kata ini

Dari ku mebencinya hingga ku belajar mengguminya

Terpenjarakah, bosankah entah apa

BEBAS, ku mulai menyukai kata itu

***

Memang rasaku belum ku asah

Imajinasiku tak mampu melampau batas

Bukan cahaya lampu disko yang mengartikan kebebasnku

Nafasku hanya udara biasa, bukan aroma khas serbuk-serbuk nakal

Air yang ku minum hanya segelas air putih

Bukan air dari si kakek-kakek tua itu

***

Biarkanku menuliskan kata BEBAS dengan caraku

Aku mau sejenak melupakan siapa diriku

Agar jiwaku tak meledak mengungkapkannya

Bebas ku seperti layang-layang yang sedang terbang

Kala ku ingin menyentuh bulan, tapi benang ini selalu menarik ku

Bahkan jatuh sekalipun

Tak dapat ku tersungkur, oleh kerasnya kerikil tajam yang menuking

Benang ku benang sakti

Ia mengulurku kala ku mulai oleng di tiup oleh badai

Benangku benang sakti

yang tak dapat kau jumpai di toko manapun

Benangku benang sakti

Yang mungkin dapat kau temukan dengan mengalinya

Jika kau mau

***

Bebas ku hanya sebatas imajinasi ku

Hanya sebuah kata centil dan mengelitik

Ku dapat menjadi siapapun yang ku ingin didalamnya

Bebas ku hanya aku yang merasakannya

Gairah, nafsu , erotis bukan sensualitas

***

Bebas ku makna tersirat

yang dapat membuat mu terpikat

Mungkin hati ini sedikit berteriak

Melihat kegilaan yang ku buat

****

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun