Industri fashion cepat (fast fashion), yang berkembang dengan model "ambil-buat-buang" (take-make-waste), telah memberikan dampak lingkungan yang signifikan. Dengan tingkat konsumsi air yang tinggi, penggunaan bahan kimia berbahaya, serta pembuangan limbah tekstil yang masif, industri ini menjadi salah satu kontributor utama terhadap kerusakan ekosistem. Dalam beberapa tahun terakhir, limbah tekstil dan pakaian telah menjadi masalah global yang tidak bisa diabaikan. Sebagai respons, konsep Ekonomi Sirkular kini mendapat perhatian yang lebih luas di berbagai belahan dunia, terutama di Uni Eropa yang telah mengambil langkah besar menuju sistem yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.
KEMBALI KE ARTIKEL