Semuanya berawal dari kekosongan. Dari tiada menjadi ketiadaan. Sonya dan kekosongan. Zero maupun nol. Ikhlas atau tulus. I'tikaf dan meditasi. Merenung cenung. Zikrullah. Atau apapun nama istilah dan bahasanya. Semuanya menjadi sebuah terminologi yang tanpa batas. Tiada salah benar membahasakan hal ini. Tiada pula yang benar salah dalam mengartikannya. NamunĀ yang ada hanyalah kebenaran sejati dan kebenaran mutlak. Karena Bahasa Tuhan tiada yang jelas. Jelas bagi orang-orang yang tentunya diberi hidayah dan dituntun untuk mengetahui sebuah kebenaran sejati itu.
KEMBALI KE ARTIKEL