Aku dan pasukan berhenti di depan warung yang masih buka siang itu. Satu persatu kami turun dari mobil dinas. Kami masih berseragam dinas. Kami juga masih menghunus senjata dinas; kenthes alias tongkat pentungan. Kami busungkan dada agar tampak gagah memakai pakaian lapangan hijau kusam. Satuan Polisi Pamong Praja atawa Satpol PP, demikian julukan kami. Kami bergerak serentak menuju warung yang masih buka itu.
KEMBALI KE ARTIKEL