Dari data grafis bulanan pasar uang , terlihat bahwa Rupiah mulai tertekan pada bulan September 2011. Pada Januari 2012 tekanan semakin kuat hingga pada bulan Mei 2012 USD mulai masuk di level Rp 9,600,- atau naik Rp 1,000,- dari Rp 8,600 pada awal September 2011. Rupiah melemah 1000 point dalam 8 bulan. Kemudian mulai Juli 2013 Rupiah melemah secara lebih ekstrim hingga pada bulan Desember 2013 USD menyentuh Rp 12,275,-. Ini adalah level support kuat Rupiah dari pelemahan sebelumnya yang terjadi pada tahun 98 dan 2008. Praktis dari sejak pasca periode krisis sub prime mortgage di US ( April 2008 ), Rupiah sudah melemah secara terus menerus selama 3 tahun. Pelemahan selama 3 tahun ini tentunya tidak mungkin disebabkan oleh faktor International ( global ). Ini adalah reaksi pasar atas strategy pertumbuhan ekonomi yang mengandalkan pada sektor konsumsi.
KEMBALI KE ARTIKEL