17 Tahun telah berlalu, ingatan akan bencana Lumpur Lapindo yang melanda Sidoarjo, Jawa Timur, sepertinya semakin luntur di benak banyak orang. Namun, bagi mereka yang terkena dampak langsung, jejak bencana ini masih terasa nyata setiap hari. Tujuh belas tahun telah berlalu sejak Lumpur Lapindo mulai muncul pada 29 Mei 2006, mengakibatkan bencana ekologis dan sosial yang kompleks.Pagi itu, tanah di sekitar sumur gas Lapindo Brantas, salah satu sumur minyak milik Lapindo Brantas Inc., mulai mengeluarkan lumpur panas secara tak terkendali. Walaupun awalnya dianggap sebagai kecelakaan alam, investigasi kemudian mengungkap bahwa ini adalah dampak dari pengeboran sumur gas yang tidak hati-hati.
KEMBALI KE ARTIKEL