"Modelnya memang mengikuti grameen bank. Dan saya lagi berfikir untuk mengembangkannya di Jawa Timur," ujar SB.
Sudah hampir dua tahun pula, aku mengamati kegiatan itu. Tampaknya buah yang ditanam mulai tunas, bahkan ada yang sudah tumbuh. Luar biasanya lagi, ibu-ibu itu dengan berbagai keterampilan dan ketertarikan, dengan pengalaman dan pendidikan seadanya, mereka mampu menjadi contoh. Suatu saat nanti aku akan bercerita lebih lengkap soal ini.
Namun, Sabtu (13/11) kemarin, SB muncul di Pondok Pesantren Tebu Ireng Jombang, Jawa Timur. Dengan anak dan istrinya, mereka datang ke pondok pesantren asuhan KH Solahuddin Wahid. "Ada janji yang harus saya tunaikan," ujar SB.
Ya, di lingkungan Ponpes Tebu Ireng, SB menyumbang pembangunan gedung tiga lantai yang dinamakan Wahid Hasyim. Gedung yang dilengkapi dengan ruang perpustakaan dan Aula yang dinamakan Bachir Achmad, itu memang diresmikan pada Sabtu kemarin. Sejumlah tokoh lintas agama, ikut hadir dalam peresmian ini.
Saya hanya berfikir, seandainya pemimpin dan elit partai di negeri ini ingat dengan janji yang pernah diucapkannya, tentulah Indonesia akan jaya. Ah sudahlah, karena ini cuma andaikata ...