Mohon tunggu...
KOMENTAR
Filsafat

Hidupku, Matiku untuk ....

12 Desember 2009   20:58 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:58 316 0
Hari ini, menyaksikan seorang sahabat, rekan kerja pergi ke haribaan Mu, membuatku berpikir tentang arti hidup. Perut kita tidak akan terlalu banyak menampung makanan. Namun selalu saja tidak ada kecukupannya, kalau yang namanya rakus merasuki. Padahal, salah satu pesan Muhammad SAW, seorang anak-cucu Adam tidak pernah memenuhi satu bejana pun yang lebih jelek daripada perutnya. Cukupla bagi seorang anak-cucu Adam beberapa suap makanan yang dapat menegakkan punggungnya. Jika dia harus makan, hendaklah sepertiga dari perutnya untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiga lagi untuk udara. Tapi kok masih banyak ya yang tega meraup begitu banyak uang negara, apakah perut wadagnya memang mampu menampung, ataukah "Perut" rakusnya yang terus meminta. Padahal, semua itu tidak ada yang akan dibawa ketika mati. Hanya lubang tanah 0,5 kali 2 meter lah yang menjadi tempat tinggal abadi, selamat jalan kawan, selamat jalan VIN

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun