Terkadang, saya suka bertanya-tanya mengenai: Kenapa ya, di film-film harus banget ada pengotak-ngotakkan bahasa? Maksudnya gimana? Gini, biasanya di film-film khususnya FTV yang suka diputar di stasiun TV, pembangunan karakter seringkali dibangun melalui sarana etnis atau kesukuan. Misal, orang Jawa, Sunda, dan Betawi identik menjadi orang yang ndeso, miskin, pembantu, atau tukang ojek. Suku Batak biasanya jadi tukang tambal ban atau kerja di bengkel. Suku Madura itu tukang sate. Sementara orang "Kota" yang memiliki aksen bahasa Indonesia yang baik dan benar menurut kebanyakan orang, menjadi bos atau kerja di gedung-gedung tinggi.Â
KEMBALI KE ARTIKEL