Memang seorang bernaluri pedagang seperti Arip pandai membaca peluang, hanya dengan instingnya karena kejujurannya ia bisa membaca tanda-tanda; pertama ada peningkatan kesadaran kaum muslimin untuk berkorban di hari mulia Idul Adha 1438 H. Yang kedua, dengan pancainderanya yang masih lengkap Arip juga menilai bahwa jumlah orang kaya kaum muslimin meningkat, buktinya jalanan macet tiap hari isinya mobil-mobil baru, tidak mustahil mereka itu mayoritas adalah kaum muslimin yang menjadi orang kaya baru.
KEMBALI KE ARTIKEL