Akhir bulan Mei lalu, sang kakak menunaikan ibadah umrah dan bertemu dengan kami. Meskipun beda pilihan tetap kakak beradik ini seperti biasa saja dan tidak ada masalah. Terkadang ada debat kecil antara kakak dan adik, namun keduanya memiliki argumen untuk mendukung calon masing-masing. Si adik mempertanyakan kepada kakaknya mengapa Jokowi belum menyelesaikan amanahnya di Jakarta namun sudah ingin menjadi Presiden dan apa Jakarta sudah terlihat jauh lebih baik ketika ia memimpin Jakarta, kakaknya menjawab meskipun Jakarta tidak jauh lebih baik secara spesifik namun ada beberapa hal di Jakarta yang dibenahi oleh Jokowi, misalnya penataan pasar tradisional, pembangunan taman kota waduk pluit, dsb, dan juga Jokowi tidak bisa melaksanakan banyak program karena dijegal oleh DPRD DKI, dikarenakan fraksi PDI-P hanyalah fraksi minoritas di dalam DPRD DKI.
Di suatu hari sang kakak menantang adiknya, "sekarang gini aja deh, gimana kalau kuat-kuatan do'a di raudhah? siapa yang menang nanti berarti do'anya dikabulin'' tantang kakaknya, adiknya pun hanya menjawab dengan senyuman. Ya inilah sedikit cerita dari hingar bingar pilpres tahun ini.
Mari kita mengawal Jokowi, dengan mencatat janji-janjinya dan kita tagih selama ia menjalankan amanah.
Salam 3 Jari. Persatuan Indonesia. :)