Ketika saya mengatakan "bullshit" bahwa di sekolah kalian tidak ada anak berkebutuhan khusus, beberapa dari kalian terkejut. Saya tegaskan lagi: "Bullshit kalau di sekolah kalian tidak ada anak disleksia, bullshit kalau tidak ada anak ADHD." Jawaban kalian sering kali datang dengan nada bangga, seperti, "Tapi, Pak Imam, sekolah kami bukan sekolah inklusi. Kami sekolah internasional, sekolah kami berstandar nasional, kami sekolah penggerak dengan guru-guru bersertifikasi dan berprestasi." Jawaban-jawaban ini terdengar megah, tetapi di baliknya tersimpan kenyataan pahit: kebanggaan itu hanyalah tameng ketidaktahuan.
KEMBALI KE ARTIKEL